Konsumsi sapi di Indonesia telah meningkat tajam selama beberapa tahun terakhir. Peningkatan ini disebabkan oleh permintaan pasar domestik yang berkembang pesat untuk daging sapi. Di sisi lain, impor daging sapi juga meningkat sebagai akibat dari pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat Indonesia. Menurut data, konsumsi rata–rata berat sapi per–kapita di Indonesia pada tahun 2019 adalah 6,2 kg, naik 8,6% dari tahun 2018. Ini merupakan peningkatan yang signifikan jika dibandingkan dengan tingkat konsumsi rata–rata di Asia Tenggara sebesar 4,9 kg per–kapita pada tahun 2019.
Komoditas sapi juga telah menjadi salah satu komoditas yang paling banyak diekspor ke berbagai negara di dunia. Data Bank Dunia menunjukkan bahwa nilai ekspor daging sapi Indonesia naik hampir 400% antara tahun 2015 dan 2019, dengan total nilai ekspor sebesar 1,7 miliar USD pada tahun 2019. Hal ini menegaskan bahwa konsumsi sapi di Indonesia telah meningkat secara signifikan selama beberapa tahun terakhir.
Mengkonsumsi daging sapi dalam jumlah yang moderat dapat menyediakan protein, zat besi, dan vitamin B12 yang dibutuhkan tubuh. Namun, konsumsi daging sapi yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kanker. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi daging sapi dengan porsi yang moderat dan menyeimbangkannya dengan jenis makanan lain seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan sumber protein nabati.