Tradisi kurban telah menjadi bagian penting dari budaya di seluruh dunia, termasuk di Negara-negara Asia Tenggara. Pada saat Idul Adha atau Hari Raya Qurban, umat muslim di seluruh dunia memperingati peristiwa yang menunjukkan kesetiaan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT. Tradisi kurban di Negara-negara Asia Tenggara sangat beragam dan bervariasi, tergantung pada budaya dan adat istiadat setempat.
Di Indonesia, tradisi kurban biasanya dilakukan dengan menyembelih hewan seperti sapi, kambing, atau domba. Hewan kurban kemudian dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin atau yatim piatu. Di Filipina, kurban dilakukan dengan menyembelih kerbau atau sapi, dan dagingnya kemudian dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan orang miskin.
Di Malaysia, tradisi kurban dikenal dengan nama Hari Raya Korban dan dilakukan pada hari pertama dan kedua Idul Adha. Selama dua hari tersebut, umat muslim di Malaysia melakukan ibadah kurban dengan menyembelih sapi atau kambing. Daging hasil kurban kemudian dibagikan kepada keluarga, teman, dan tetangga. Di Thailand, kurban dilakukan dengan menyembelih sapi atau kambing, dan dagingnya dibagikan kepada masyarakat miskin.
Di Singapura, tradisi kurban juga dilakukan pada Hari Raya Qurban dan dilakukan dengan menyembelih sapi, kambing, atau domba. Daging hasil kurban kemudian dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti yatim piatu dan orang miskin. Di Brunei Darussalam, tradisi kurban dilakukan dengan menyembelih sapi atau kambing dan daging hasil kurban dibagikan kepada keluarga, teman, dan tetangga.
Tradisi kurban di Negara-negara Asia Tenggara merupakan bagian penting dari kepercayaan dan budaya setempat. Ibadah kurban mengajarkan tentang kesetiaan kepada Allah SWT dan kepedulian terhadap sesama. Melalui tradisi ini, umat muslim di seluruh dunia bisa merayakan Idul Adha dengan penuh makna dan mempererat hubungan sosial dengan masyarakat di sekitar mereka.