Hewan kurban dan aqiqah merupakan tradisi yang telah lama dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Hewan kurban dilakukan pada hari raya Idul Adha, sedangkan aqiqah dilakukan saat lahirnya seorang bayi. Kedua tradisi ini memiliki sejarah yang panjang dan menarik untuk dipelajari.
Sejarah Hewan Kurban di Indonesia
Tradisi hewan kurban di Indonesia dimulai sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha, namun secara resmi dilakukan oleh umat Islam sejak abad ke-13 saat Kerajaan Majapahit. Pada saat itu, hewan kurban dilakukan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT dan sebagai penghormatan kepada raja. Namun, pada masa kolonial Belanda, tradisi hewan kurban sempat dilarang karena dianggap sebagai pengorbanan binatang yang tidak manusiawi.
Setelah Indonesia merdeka, tradisi hewan kurban kembali dilakukan dan menjadi bagian dari perayaan Hari Raya Idul Adha. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2019 terdapat sekitar 7,7 juta ekor hewan kurban yang disembelih di seluruh Indonesia.
Sejarah Aqiqah di Indonesia
Aqiqah juga merupakan tradisi yang telah lama dilakukan di Indonesia sejak zaman pra-Islam. Namun, tradisi ini secara resmi dilakukan oleh umat Islam sejak masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke-7. Aqiqah dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran seorang bayi.
Dalam tradisi aqiqah, hewan yang disembelih haruslah dari jenis kambing atau domba. Hewan ini kemudian dibagi-bagikan kepada keluarga, tetangga, dan orang yang membutuhkan. Tradisi ini memiliki nilai sosial yang tinggi, karena mendorong masyarakat untuk saling berbagi dan membantu sesama.
Kesimpulan
Dari sejarah hewan kurban dan aqiqah di Indonesia, kita dapat melihat bagaimana tradisi ini telah melekat dalam budaya dan agama masyarakat Indonesia sejak lama. Meskipun mengalami beberapa kendala seperti larangan pada masa kolonial Belanda, tradisi ini tetap dipertahankan dan terus dilakukan hingga saat ini. Selain sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, kedua tradisi ini juga memiliki nilai sosial yang tinggi karena mendorong masyarakat untuk saling berbagi dan membantu sesama.