image source
Dalam menjalankan ibadah kurban, ada dua hewan yang biasanya dipilih oleh masyarakat yaitu sapi dan kambing. Namun, di perkampungan yang lebih miskin, kambing seringkali menjadi pilihan utama karena harganya yang lebih terjangkau dibanding sapi. Namun, pertanyaannya, mana yang lebih praktis untuk berqurban di perkampungan: sapi atau kambing?
Dalam hal pemotongan dan pengolahannya, kambing jelas lebih praktis dibandingkan sapi. Kambing yang lebih kecil membutuhkan ruang yang lebih sedikit dan dapat dipotong dan diproses lebih mudah dibanding sapi yang besar dan membutuhkan ruang yang lebih luas. Namun, jika dikonsumsi oleh banyak orang, sapi dapat lebih praktis karena dagingnya lebih banyak dan dapat memenuhi kebutuhan lebih banyak orang.
Selain itu, sapi memiliki bobot yang jauh lebih besar dibanding kambing sehingga bila tidak ada orang yang membantu, memotong dan mengolah sapi dapat memakan waktu yang lebih lama dan menguras tenaga. Kambing juga lebih mudah untuk diangkat dan dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya.
Namun, dalam menjalankan ibadah kurban, tentunya tidak hanya mempertimbangkan aspek praktis saja, tetapi juga nilai-nilai keagamaan dan kebersamaan. Mengadakan kurban sapi di perkampungan dapat menjadi momen yang menyatukan warga dalam kebersamaan dan membantu orang yang lebih membutuhkan. Sebaliknya, kurban kambing dapat menjadi pilihan yang lebih realistis jika tidak ada dana yang cukup untuk membeli sapi dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih sedikit.
Dalam kesimpulannya, baik sapi maupun kambing dapat menjadi pilihan yang praktis untuk berqurban di perkampungan tergantung pada kebutuhan dan kondisi masyarakat setempat. Yang terpenting, menjalankan ibadah kurban dengan niat yang tulus dan memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam masyarakat.