image source
Aqiqah dan kurban adalah dua amalan penting dalam agama Islam yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan ibadah kepada Allah SWT. Kedua amalan ini memiliki tanggal-tanggal tertentu untuk dilakukan, yakni saat Hari Raya Idul Adha dan saat kelahiran seorang bayi.
Mengapa aqiqah harus dilakukan di tanggal tertentu? Aqiqah adalah prosesi pemotongan hewan kurban yang dilakukan oleh orangtua seorang bayi yang baru lahir. Aqiqah dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada Allah atas karunia yang diberikan dengan kelahiran sang bayi. Selain itu, aqiqah juga melambangkan kesiapan orangtua untuk memelihara dan mengasuh sang bayi dengan baik.
Sedangkan kurban dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah, yaitu pada hari raya Idul Adha. Kurban adalah amalan berupa pemotongan hewan ternak sebagai bentuk pengorbanan atas nama Allah SWT. Pelaksanaan kurban dilakukan pada hari raya Idul Adha sebagai simbol perayaan kebesaran Allah SWT dalam agama Islam. Selain itu, kurban juga merupakan amalan sosial yang menunjukkan rasa kepedulian dan kebersamaan dalam berbagi dengan sesama.
Pemilihan tanggal tertentu untuk melakukan aqiqah dan kurban juga memiliki makna simbolis yang dalam. Kedua amalan ini bukan hanya tentang ritual semata, namun juga merupakan cara untuk memperkuat ikatan dengan Allah dan sesama manusia. Dengan memilih tanggal yang khusus, umat Islam diingatkan untuk selalu bersyukur dan merayakan kebesaran Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan.
Dalam praktiknya, aqiqah dan kurban bukanlah amalan yang mudah dilakukan. Namun, keduanya merupakan amalan yang penting untuk dipelajari dan dilaksanakan oleh setiap umat Islam. Dengan melaksanakan aqiqah dan kurban pada tanggal-tanggal tertentu, kita dapat mengasah rasa kebersamaan, kepedulian, dan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah SWT.