Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak masyarakat yang membeli hewan kurban dan aqiqah melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Hal ini tentunya membawa keuntungan dan risiko yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan transaksi.
Keuntungan dari membeli hewan kurban dan aqiqah melalui media sosial adalah kemudahan dalam mencari penjual, harga yang lebih murah dibandingkan dengan pasar tradisional, serta kemudahan dalam melakukan transaksi. Selain itu, dengan adanya media sosial, pembeli juga bisa memilih hewan kurban dan aqiqah yang diinginkan melalui foto atau video yang diupload oleh penjual.
Namun, di sisi lain, membeli hewan kurban dan aqiqah melalui media sosial juga memiliki risiko. Risiko pertama adalah kualitas hewan kurban dan aqiqah yang tidak terjamin. Beberapa penjual mungkin menggunakan foto hewan kurban dan aqiqah yang lebih bagus daripada aslinya atau memberikan informasi yang tidak benar tentang hewan yang dijual. Risiko kedua adalah penipuan. Pembeli harus hati-hati dan teliti dalam memilih penjual, terutama jika penjual meminta pembayaran di depan. Sebaiknya pembayaran dilakukan setelah hewan kurban dan aqiqah diterima dan diverifikasi oleh pembeli.
Selain itu, pembeli juga perlu memperhatikan aspek kesehatan hewan kurban dan aqiqah yang akan dibeli. Hewan kurban dan aqiqah yang sehat dan layak dikonsumsi harus diutamakan. Pastikan hewan yang dibeli memiliki sertifikat kesehatan dari dokter hewan dan dipotong oleh orang yang kompeten dan memiliki sertifikat pemotongan hewan.
Dalam membeli hewan kurban dan aqiqah melalui media sosial, pembeli harus berhati-hati dan teliti dalam memilih penjual serta memperhatikan aspek kesehatan hewan yang dibeli. Selain itu, jangan mudah tergiur dengan harga yang murah tanpa mempertimbangkan kualitas hewan kurban dan aqiqah yang akan dibeli. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, pembeli dapat memperoleh hewan kurban dan aqiqah yang berkualitas dan layak dikonsumsi.